Belajar Lensa Zoom vs Prime

Setelah artikel ini membahas tentang apa itu lensa prime serta mengetahui beberapa keistimewaan lensa prime, mungkin mulai timbul pertanyaan, lalu apa yang sebaiknya saya beli? lensa zoom atau prime?

Jawabannya akan sangat subyektif dan relatif. Namun sebelum terlalu jauh, bagi anda yang belum tahu apa itu lensa zoom, lensa zoom adalah lensa yang memiliki focal length variabel. Jadi kalau anda memiliki lensa kit 18-55mm, itu adalah lensa zoom. Begitu juga lensa 70-200mm adalah lensa zoom. Oke kita coba bedah lebih jauh lensa zoom vs prime.
catatan: Artikel ini akan banyak memakai istilah lensa yang munngkin terdengar asing, silahkan baca aturan penamaan lensa Canon atau penamaan lensa Nikon jika anda menemukan singkatan yang anda belum paham. Bacaan mengenai focal length, full frame vs apsc (crop) serta crop factor juga akan membantu anda memahami.

Kenapa Kebanyakan Orang Memakai lensa Zoom?

Lensa zoom mulai menjadi sangat populer karena dengan perkembangan teknologi, kualitas optik dan material lensa zoom mulai bisa mendekati kualitas lensa prime. Hal ini berbeda dibanding misalnya di tahun 80-an dimana hampir semua fotografer pro hanya membeli lensa prime karena kualitas lensa zoom masih sangat jauh tertinggal. Saat ini, hampir tiga perempat lensa yang dibeli oleh fotografer (pro maupun amatir) adalah lensa zoom. Ini juga didorong oleh fakta bahwa sebagian besar orang yang baru pertama kali membeli kamera, memilih jenis paket kit dimana kamera dijual dengan lensa zoom dalam satu paket sehingga lebih hemat.

Beberapa Keuntungan Lensa Zoom Dibanding Lensa Prime

1. Fleksibel, keuntungan terbesar lensa zoom adalah kita cukup membeli satu lensa dan bisa menjangkau beberapa titik focal length penting. Katakanlah anda memiliki lensa 18-55mm untuk kamera berformat APSC (crop), maka anda bisa menggunakan lensa tersebut untuk foto lanskap di focal length 18mm atau foto portrait di focal length 55mm. Fleksibilitas inilah alasan diciptakannya lensa zoom.
2. Lebih Murah Saat Memulai, kalau anda memiliki lensa 18-55mm untuk kamera APSC (crop), maka anda serasa memiliki 3 lensa prime sekaligus: lensa lebar disisi 18mm, lensa standar disisi 30mm serta sekaligus lensa tele pendek disisi 55mm. Lensa kit dengan focal length 18-55mm memang banyak kelemahannya dan tidak bisa dibandingkan kualitasnya dengan masing-masing lensa prime di ketiga focal length tersebut. Namun bagi mereka yang baru mulai mengenal fotografi serta ingin berkompromi dengan dompet, opsi ini lebih memenuhi kebutuhan dan lebih terjangkau.
3. Enak Dibawa Traveling, saat traveling kita ingin menikmati perjalanan namun juga ingin tetap memotret. Dalam situasi ini, lensa zoom adalah sahabat sejati. Dengan lensa zoom, kita bisa memotret sebuah subyek menarik tanpa harus kerepotan mendekat atau menjauh. Cobalah traveling dengan lensa 18-200mm, maka kita bisa bermalasan memotret dari tempat kita berdiri. Dari obyek yang jauh sampai obyek yang dekat semua hampir tercover. Dengan lensa prime kita harus berjalan mendekat (atau menjauh) supaya obyek tadi pas masuk di frame.
4. Kualitas Optik Lensa Zoom Kelas Pro Tidak Kalah Jauh Dengan Prime, pernah memakai lensa 24-70mm f/2.8 VR II punya Nikon? atau 70-200mm f/2.8 IS II punya Canon? kedua lensa ini diakui adalah lensa super tajam dan handal dan banyak dipakai fotografer pro. Apalagi dengan tambahan fitur macam stabilisasi getaran (IS/VR) dimana kita bisa menghemat beberapa stop, maka aperture maksimal yang hanya f/2.8 bisa diakali dengan IS/VR. Tambahkan ini dengan fakta bahwa lensa prime 24mm f/1.4, meskipun kualitasnya lebih superior namun harganya nyaris sama dengan lensa 24-70mm tadi.
5. Lensa Khusus Kamera Crop Lebih Banyak Zoom, dipasaran mayoritas lensa khusus kamera APSC adalah lensa zoom, kecuali mungkin lensa dengan kegunaan khusus. Lensa khusus crop biasanya ditandai dengan EF-S (canon), DX (Nikon) atau DC (Sigma), lensa ini banyak tersedia sampai di kota kecil dan harganya sangat terjangkau karena memang dirancang untuk dipakai di kamera yang dipakai pemula dan semi-pro.
6. Lensa Zoom Adalah Kompromi Yang Cukup Masuk Akal, tidak semua orang butuh aperture maksimum sampai f/1.4, kalau anda banyak memotret landscape anda justru akan lebih banyak menggunakan f/8 sampai f/16. Sementara sembari menggemari landscape (20mm atau kurang), anda juga masih tetap ingin sesekali membuat foto portrait teman atau anak anda (50mm atau lebih). Dalam situasi ini, kompromi kerap menjadi pilihan mayoritas orang dan lensa zoom adalah solusinya. Belum lagi saat memakai prime kita kadang harus menggonta-ganti lensa di tengah pemotretan, kecuali memakai 2 kamera di tangan.

Beberapa Kekurangan Lensa Zoom Dibandingkan Lensa Prime

Selain keistimewaan lensa prime yang bisa anda baca disini, berikut beberapa tambahan:
1. Aperture Maksimal Yang Berubah, mengenai ini dibahas di artikel berikut, silahkan dibaca ya.
2. Lensa Zoom Berkualitas Itu Berat dan Besar, lensa Nikon 70-200mm VR II memang bagus, namun tahukah anda kalau beratnya sekitar 1,5 Kg. Bandingkan dengan lensa Nikon 85mm f/1.4G yang hanya sepertiganya (0,5 Kg) atau lensa Canon 135mm f/2 L yang hanya separuhnya (sekitar 0,75 Kg). Kalau anda fotografer portrait atau fashion dan bekerja seharian mengangkat lensa ini (plus kamera yang mencapai 1 Kg beratnya), besar kemungkinan anda lebih suka bekerja dengan kedua lensa prime barusan.
3. Bokeh, low light dan DOF, dipasaran hampir tidak ada lensa zoom yang memiliki aperture maksimal lebih besar dari f/2.8 (kecuali lensa untuk kamera pocket, super zoom atau mungkin four third). Ini artinya, dari segi bokeh, kontrol depth of field serta kinerja di kondisi minim cahaya lensa zoom masih tertinggal dari prime. Lensa prime saat ini sudah banyak yang memiliki aperture maksimal di angka f/1.4 atau bahkan beberapa di f/1.2, dan ini adalah fitur yang dicari oleh mereka yang serius.
4. Lensa Super Tele hampir Tidak Ada Yang Zoom, lensa dengan focal length 400mm atau lebih panjang hampir tidak pernah diproduksi varian zoom-nya. memproduksi lensa zoom super tele dipastikan menghasilkan lensa yang sangat berat, raksasa dan harganya tidak terjangkau.

Jadi, Lensa Prime atau Zoom?

Kembali lagi ke pertanyaan ini. Jalan paling aman bagi anda yang baru memulai adalah mengkombinasi keduanya namun tetap disesuaikan dengan budget. Saat baru pertama kali membeli kamera, membeli paket lensa zoom kit yang dijual bersama kamera adalah pilihan awal bijaksana.
Sebagai ilustrasi, paket kit kamera EOS 600D + lensa 18-55mm dijual dengan harga Rp. 6.3 Juta, sementara kalau anda membeli kamera 600D body only harganya Rp. 5.8 Juta. Jadi lensa 18-55mm kit dalam paket kit hanya dihargai Rp. 500 ribu (murah sekali bukan?).
Selain karena lebih murah, juga karena kita bisa mengeksplorasi beragam focal length yang mungkin menarik, dari lebar (18mm misalnya) sampai mendekati tele (70mm). Kalau anda juga ingin merasakan keistimewaan lensa prime, anda bisa membeli lensa 50mm f/1.8 yang fantastis namun sangat terjangkau, atau memilih lensa dengan focal length standar yang sesuai.
Saat visi, jam terbang dan kemampuan bertambah, lensa zoom kit yang seharga Rp. 500 ribu tadi akan mulai membuat gerah dan bosan. Ini ditambah kemungkinan besar anda kini mulai tahu spesialisasi mana yang merupakan panggilan jiwa dan paling menarik, sehingga bisa mulai membuat prioritas. Kalau anda ingin fokus di landscape, maka pilihan langkah berikutnya akan mengerucut pada lensa zoom sudut lebar atau lensa prime sudut lebar lebar. Dalam hal ini anda sudah tahu konsekuensi masing-masing pilihan antara zoom dan prime seperti diulas disepanjang artikel ini.


(belfot.com)

0 comments:

Post a Comment

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates