Perlukah Kita Menggunakan Dry Box?

Kamera dan lensa merupakan aset yang sangat berharga bagi para fotografer. Karena harganya yang begitu mahal maka kita perlu melakukan perawatan agar lensa dan kamera awet/taha lama dan selalu dalam kondisi prima saat digunakan. Banyak hal yang dapat mengancam “kesehatan” peralatan fotografi kita, diantaranya adalah kelembaban dan jamur. 
Kelembaban diatas 60 RH(Relative Humidity) menyediakan tempat yang baik pada jamur untuk tumbuh. Jamur dan kelembaban dapat merusak berbagai benda berharga milik kita, misal peralatan fotografi, lukisan, buku, peralatan elektronik dll. Dalam kasus mengamankan peralatan fotografi, kita perlu menyimpannya dalam Dry box/Dry Cabinet agar selalu dalam kondisi kelembaban yang pas dan tidak terpengaruh terhadap perubahan suhu/iklim. Untuk peralatan fotografi akan sangat baik berada pada kelembaban antara 45-55 RH. Jamur merupakan musuh utama peralatan fotografi, karena bukan hanya sulit dihilangkan damun dapat merusak kamera, terutama lensa yang dapat dengan mudah menjadi tempat tumbuhnya jamur. Jamur dapat tumbuh didalam dan dibagian bawah optik lensa, dan tanpa perlindungan yang tepat akan dapat terkena serangan jamur. Sekali jamur tumbuh maka akan menyebar dengan cepat dan dapat menginfeksi peralatan lain didekatnya. Hal ini terjadi jika anda menyimpan lensa berjamur dengan lensa bebas jamur dalam satu tempat. Masalah lain adalah jika kita memaksa membersihkan jamur maka juga akan merusak lapisan pelindung lensa yang berfungsi melindungi lensa dari goresan dan meminimalisasi flare akibat sinar matahari.
Dehumidifier : Alat pengontrol kelembaban Elektronik

Dehumidifier silica gel merupakan alat pengontrol kelembaban yang didalamnya terdapat material khusus(silica gel) untuk menyerap kelembaban/dapat menurunkan kelembaban. Alat ini sangat praktis dan terkontrol saat digunakan karena kita hanya melakukan pengecasan untuk kemudian meletakkannya dalam dry box. Contoh kasus dehumidifier milik saya merupakan paket/include ketika saya membeli dry box. Ketika baru membeli meterial didalam dehumidifier(silica gel) berwarna pink(yang berarti dalam kondisi penuh) , kemudian saya charge sampai berwarna biru (dalam kondisi kosong) sehingga dapat digunakan untuk menyerap kelembaban. Kita hanya perlu mengontrolnya beberapa minggu sekali untuk melihat perubahan warna pada silica gel. Ketika kotak drybox saya biarkan terbuka lama dan tanpa menggunakan dehumidifier, hygromoter(alat pengukur kelembaban) menunjuk pada angka 90 an. Kelembaban disetiap kota tentunya akan berbeda beda, kebetulan ditempat saya tinggal yakni kota malang akan kurang baik jika kamera ditaruh pada wadah biasa karena kelembaban yang dibutuhkan adalah 35-45 RH.
Manfaat Dry Box dan Spesifikasinya

Dry box adalah wadah yang tahan air dan tahan debu, Suhu didalamnya tidak akan berubah dan relatif sama dengan suhu ruangan. Untuk memilih dry box tentunya tergantung preferensi pribadi, apakah anda seorang hanya seorang pehobi atau professional yang menggunakan fotografi sebagai sumber penghasilan. Selain mempertimbangkan kualitas, kita juga perlu mempertimbangkan ukurannya. Jangan tertipu dengan harga yang lebih murah, belilah ditoko fotografi resmi karena kotak tersebut mampu melindungi peralatan yang berharga puluhan juta. Selalu Ingat untuk mengeluarkan peralatan fotografi/ membuka drybox minimal sekali dalam sebulan, dan jika anda sering bepergian, anda dapat memilih drybox berukuran kecil, seharga Rp. 400 ribuan sehingga bisa dibawa kemana-mana



askthephotographer.com

Jenis-jenis Kamera Lengkap

       Sampai sekarang ini telah banyak jenis kamera yang mengalami perkembangan dari pertama kali kamera diciptakan. Dunia fotografi memang banyak peminatnya mulai dari anak-anak, remaja, dan orangtua baik yang asal-asalan, hobi, sampai yang menjadi pekerjaan sehari-hari. Maka dari itu seiring banyaknya penggemar fotografi, teknologi kamera semakin meningkat juga semakin canggih. Begitupula harganya juga bervariasi mulai dari ratusan ribu hingga ratusan juta, dilihat dari kualitas, teknologi yang digunakan, material, dan kebutuhan Si pemakainya. 
Berikut macam-macam kamera beserta penjelasannya yang telah ada sampai saat ini :

1. Kamera Compact simple point and shoot
          Kamera jenis ini mayoritas memiliki ukuran yang mungil agar dapat dikantongi dan dibawa ke mana-mana tanpa harus merepotkan penggunanya. Apabila beberapa tahun lalu, fasilitas pada kamera saku sangat terbatas juga untuk masalah resolusi sensor lensanya masih rendah, sekarang ini, kamera poket sudah dikembangkan menjadi sangat canggih dengan beragam fitur di dalamnya.
        Sayangnya, karena memang dibuat untuk pemula, maka pengguna kamera poket hanya dapat melakukan Point and Shoot atau dapat dikatakan mayoritas sudah diatur dalam mode auto saja tanpa dapat berkreasi lebih tinggi lagi.
      Keunggulan kamera saku ini selain dapat dibawa ke mana-mana yaitu foto yang dihasilkan sangat tertata bagus. Kekurangan kamera jenis ini adalah walaupun tertera dapat dizoom dalam beberapa kali, namun semakin tinggi zoomnya, maka semakin pecah resolusi kerapatan gambar yang dihasilkan.
      Kamera jenis ini dilengkapi dengan lensa yang memiliki resolusi beragam mulai dari 5 sampai dengan di atas 12MP. Harganya pun juga beragam, mulai dari yang dijual dengan harga sekitar Rp 500 ribu sampai dengan yang dalam kisaran Rp 1 jutaan lebih.


2. Kamera prosumer 
      Kamera prosumer atau yang biasa disebut dengan kamera compact enthusiast ini rata-rata sudah mengadopsi teknologi yang mendekati apa yang digunakan oleh kamera-kamera DSLR pada umumnya, hanya saja dalam bentuk mungil.
         Tidak seperti kamera compact lainnya, kamera prosumer telah dilengkapi dengan settingan manual dan auto. Sensor optik lensanya juga sangat berkualitas. Walaupun dalam keadaan tempat yang rendah pencahayaan, foto yang dihasilkan tetap dalam kondisi yang bagus, walaupun tidak dapat dibandingkan dengan kamera DSLR standar.
      Kamera jenis ini dapat dikatakan merupakan kamera lebel mid-end yang menawarkan pengabadian gambar atau perekaman video dengan format RAW. Tidak hanya itu saja, kamera prosumer juga sudah dilengkapi dengan slot-slot khusus untuk aksesoris seperti viewfinder sampai dengan blitz atau flash.
       Kamera prosumer cocok digunakan untuk fotografer pemula atau juga orang-orang biasa pada umumnya. Sayangnya, ukuran yang dimiliki kamera jenis ini sedikit lebih besar dibandingkan dengan kamera saku, sehingga tidak dapat dimasukkan ke dalam saku. Harga dari kamera jenis ini juga masih tergolong tinggi.

3. Kamera superzoom bridge (DZLR)
       Dari segi bentuk, desain dan modelnya, DZLR ini sudah hampir mirip dengan kamera-kamera SLR atau DSLR pada umumnya. Mayoritas fotografer menjadikan kamera jenis ini sebagai kamera cadangan yang dapat mengambil gambar dengan cepat tanpa harus melakukan proses pengaturan.
         Sensor optik yang digunakan oleh kamera-kamera superzoom ini setingkat sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan prosumer. Lensa kameranya juga dapat melakukan zoom sampai jarak yang jauh.
      Keunggulan lain dari DZLR adalah kamera ini sudah dilengkapi dengan berbagai fitur seperti yang terdapat pada DSLR dan juga ada fasilitas High Speed Recording sampai dengan Noise Reduction. Terdapat juga layar LCD di bagian belakang serta fasilitas pengaturan ISO di dalamnya.
       Sayangnya, selain harga yang masih relatif tinggi, lensa kamera satu ini tidak dapat diganti-ganti karena sudah menyatu dengan body kamera, serta ukurannya yang tidak seminimalis kamera poket.

4. Kamera hybrid atau mirrorless
       Kamera satu ini merupakan tipe kamera yang sedang naik daun. Kamera mirrorless dapat dikatakan juga sebagai gabungan antara DSLR consumer, DZLR dan prosumer.
      Dikatakan begitu karena body utamanya relatif kecil dan compact sehingga dapat dimasukkan ke dalam tempat apapun dengan leluasa, serta lensa kameranya dapat diganti-ganti atau dilepas dan juga fitur di dalamnya sudah sangat canggih.
         Kualitas gambar yang dihasilkan oleh sensor optik lensanya setara dengan kamera DSLR. Bahkan terdapat banyak sekali fitur seperti filter cadangan tanpa harus menggunakan filter fisik yang dapat digunakan untuk mengedit foto secara langsung dengan menggunakan perangkat agar gambar yang dihasilkan nampak berbeda dan lebih menarik.
         Di bagian belakang juga terdapat layar LCD yang mayoritas dapat diputar-putar untuk mencari viewfinder. Kamera jenis ini cocok digunakan untuk pemula, para enthusiast dan para traveler atau pecinta street photography. Sayangnya, harga yang ditawarkan hampir setara dengan kamera DSLR consumer pada umumnya, bahkan ada yang melebihi.

5. Kamera DSLR consumer
           Kamera DSLR consumer ini merupakan kamera yang sangat populer dan laris manis di pasaran beberapa tahun belakangan ini. Popularitas tersebut, selain dikarenakan semakin banyaknya orang yang menyukai fotografi, fasilitas yang ditawarkan kamera jenis ini juga melebihi kamera-kamera jenis standar lainnya.
      Rata-rata, ketika membeli baru, maka penggunanya akan mendapatkan lensa tambahan atau lensa kit 18-55mm yang merupakan standar dari lensa DSLR jenis consumer. Perusahaan pembuat kamera jenis ini sudah melengkapinya dengan berbagai fasilitas mulai dari pengaturan auto atau juga manual sampai dengan fitur layar LCD di bagian belakangnya yang beberapa merk dapat diputar-putar untuk mencari viewfinder dan juga telah mengadopsi teknologi touchscreen.
       Tentunya bagi pemula yang benar-benar ingin mendalami dunia fotografi, DSLR consumer ini sangat cocok digunakan sebagai media belajar. Sayangnya, harga yang ditawarkan untuk kamera jenis ini tergolong tinggi.

6. Kamera DSLR Pro
      Kamera jenis ini terkadang ada yang menyebutnya dengan nama kamera DSLR full frame. Tentunya, kamera ini sangat berkualitas dan dilengkapi dengan segudang fasilitas yang tidak dimiliki jenis-jenis kamera di bawahnya.
    Dikarenakan fasilitas yang ditawarkan sangat banyak dan berkualitas serta menunjang para fotografer untuk mendapatkan hasil maksimal, kamera full frame ini juga dipasarkan dengan harga yang tidak tanggung-tanggung tingginya. Untuk sebuah kamera DSLR pro ini, hanya untuk bodynya saja dijual dengan harga rata-rata di atas Rp 10 jutaan.
        Mahalnya kamera jenis ini dikarenakan fasilitas dan fitur-fitur di dalamnya yang sangat berkualitas. Bahkan kabarnya, sekarang ini ada beberapa perusahaan kamera dunia yang tengah mengembangkan kamera jenis ini yang sudah support untuk menghasilkan gambar setara format 2K sampai 4K.

7. Kamera Boutique atau Butik
       Mengacu pada kata butik, maka kamera jenis ini bukanlah kamera kelas menengah apalagi low-end. Kamera jenis ini memang memiliki desain retro dan terkesan kuno, namun sensor full frame-nya setara dengan kualitas gambar yang dihasilkan kamera DSLR semi-pro sampai profesional.
       Kamera dengan bentuk kecil ini menjadi icon dari pabrikan kamera terkenal dunia yaitu Leica. Untuk harganya, pastinya Anda tidak percaya bahwa kamera butik ini dijual dengan harga yang cukup fantastis yaitu sekitar di atas 30 juta ke atas.

8. Kamera Aksi (ActionCam)
    GoPro adalah sebuah kamera yang didesain khusus agar memiliki bentuk yang compact, fleksibel, dan mampu mengakomodir kebutuhan yang cukup ekstrim. GoPro sendiri awal mula dicetuskan karena Foundernya, Nick Woodman pada tahun 2002 lagi surfing di Indonesia dan ngerasa kamera yang ada saat ini gak bisa mengakomodir gambar yang dia ingin abadikan. Dari situlah dia mengembangkan sebuah kamera yang ukurannya kecil, bisa digunakan untuk berbagai olahraga ekstrim, memiliki aksesoris yang bisa digunakan untuk meletakan GoPro di berbagai posisi, dan harus tahan terhadap air.
     GoPro biasanya dibagi jadi tiga seri, seri Hero Black, Hero Silver, dan Hero (kalau dulu Hero White). Hero Black untuk yang profesional, Hero Silver untuk yang amatir, dan yang Hero untuk pemula yang baru pertama kali pakai GoPro. Yang terbaru, GoPro merilis Hero seri 4 (untuk black, silver, dan white). Specnya seperti apa nanti saya update di postingan selanjutnya aja. Saya sekarang ingin membahas kelebihan dan kekurangan dari GoPro itu sendiri biar kita bisa mengira-ngira, cocok gak sih GoPro ini sama kebutuhan kita saat ini.

9. Kamera Polaroid
       Dilihat dari namanya mungkin Anda sedkit bingung dengan produk ini. Ya, kamera ini memang tergolong kamera digital namun memiliki fungsi sebagai kamera polaroid.
      Kamera unik ini diproduksi oleh Polaroid, produsen kamera film instan pertama di dunia. Kelebihan kamera ini adalah adanya fitur untuk bisa mencetak foto. Kertas foto telah ada pada kamera ini yang bisa diaktifkan seperti saat Anda mencetak menggunakan printer biasa. Dengan kata lain Anda tidak memerlukan printer juga tidak perlu membawa file ke tempat pencentakan foto.
    Dengan resolusi 5 MP dan LCD 3 inci, Anda juga bisa melakukan crop dan resize pada file sebelum dicetak. Fitur lainnya adalah: 4X digital zoom, red-eye removal, flash, dan timer. Selain itu juga dilengakpi slot kartu memori dan port USB untuk menghubungkan kamera pada komputer. Kamera ini bisa mencetak 20 foto jika baterai dalam keadaan penuh. Di Amerika, Digital Polaroid Camera ini dijual dengan harga $249,95.
Disebut demikian karena pembidikannya secara langsung tanpa melalui lensa utama (sama dengan kamera pocket) beberapa fasilitasnya mirip dengan kamera SLR, seperti pengaturan diafragma, kecepatan rana, penyetelan fokus serta dapat ditambah asesoris seperti filter dll. Kamera jenis ini sekarang sudah tidak populer lagi.

10. Kamera Range Finder
Biasa disebut juga View Kamera, kamera jenis ini menggunakan film yang lebih besar, yaitu ukuran 4×5 inci atau 8×10 inci. Jika menginginkan hasil cetak ukuran yang sangat besar dengan kualitas yang sangat bagus biasanya menggunakan kamera ini. Kamera ini biasanya hanya digunakan untuk pemotretan yang lebih khusus seperti foto udara dan foto arsitektur dari jarak dekat tanpa menimbulkan distorsi (minimal).



11. Kamera Medium Format
Kamera ini cara kerjanya mirip dengan SLR namun dengan ukuran film yang digunakan lebih besar yaitu 120 mm, dengan ukuran film tersebut maka pembesaran yang dihasilkan akan lebih baik dari pada menggunakan film 35 mm. Kamera ini biasanya digunakan pada pemotretan Still Life (benda tidak bergerak), model, ataupun untuk keperluan keperluan bisnis seperti iklan dan majalah yang membutuhkan hasil gambar yang besar.


12. Kamera Large Format


merdeka.com
deviaurora14.wordpress.com

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates