Beberapa Kesalahan Sederhana Saat Memotret

Saat anda mengkomposisi foto, baik melalui jendela bidik (viewfinder) maupun layar LCD kamera, usahakan untuk selalu berpikir sebelum memencet tombol shutter. Jangan biarkan elemen-elemen sederhana dan remeh namun saat ikut terpotret bisa merusak foto secara keseluruhan. Beberapa elemen pengganggu memang bisa dihilangkan dengan photoshop, namun seperti kata pepatah, menghindari jauh lebih baik. Berikut ini beberapa diantaranya:

1. Hindari bendar-benda yang tidak sedap dipandang

Sebelum memencet tombol shutter, pastikan beberapa contoh elemen pengganggu seperti ini tidak masuk ke frame foto nantinya: sampah yang menumpuk dan terlihat menonjol, orang berjalan di latar belakang foto anda, bahkan sampai (ini pengalaman pribadi) bekas cabe di gigi teman yang mau anda foto. Ada beberapa hal yang bisa dihilangkan saat editing dengan photoshop/lightroom, namun seringkali lebih mudah anda menghindarinya sebelum memencet shutter. Sampah dalam foto dibawah misalnya, mudah saja dihindari dengan memindahkan sudut pemotretan atau mencari spot lain dimana tiadak banyak sampah yang tersangkut. Menghilangkan sampah dengan photoshop? bisa.. tapi butuh waktu yang lama, itupun kalau anda sudah mahir photoshop.  (Sebagai catatan: ini kalau anda tidak sedang memotret jurnalistik atau memang menyorot masalah sampah ya..)

2. Hati-hati dengan kabel dan garis

Seperti sudah dibahas, garis adalah elemen komposisi yang kuat karena mudah menarik perhatian mata yang melihat foto. Oleh karena itu, munculnya garis liar dalam foto bisa merusak keseluruhan foto. Dua foto dibawah ini adalah contoh nyata. Foto pertama seharusnya indah tapi dua kabel besi yang melintang merusak semuanya. Dalam foto kedua, si gadis payung jadi tidak cantik karena matanya cacat sebelah tertutup tiang payung.

Cukup dengan berpikir sedikit lebih panjang, kedua contoh diatas bisa dengan mudah dihindari.

3. Garis cakrawala yang miring

Kecuali anda secara sengaja ingin membuat cakrawala miring untuk keperluan artistik, usahakan garis cakrwala terlihat lurus di foto. Garis cakrawala yang miring membuat mereka yang melihat foto merasa ada yang salah dengan fotonya.

Untunglah, meluruskan foto yang miring bisa mudah dikerjakan di photoshop.

4. Hati-hati dengan bagian tubuh

Saat memotret, awasi bagian pinggir frame foto supaya tidak ada bagian tubuh orang yang tidak anda potret ikut masuk ke frame. Begitu pula saat anda memutuskan untuk meng-crop bagian tubuh subyek foto, lakukan dengan hati-hati. Berikut ini panduan sederhana yang memperlihatkan bagian tubuh mana yang idealnya tidak di crop. Hindari melakukan cropping di bagian tubuh yang diberi warna merah. Sebagai contoh, hindari “memotong’ lengan dibagian siku sampai ke telapak tangan. Tidak ada keharusan sih, tapi secara visual menjadi tidak enak dilihaht. Jadi sebaiknya dihindari 
:


belfot.com

Tips Foto Supermoon

Sebelum bicara mengenai foto, terlebih dulu kita perlu tahu apa itu supermoon. Supermoon adalah saat ketika jarak bumi dengan bulan berada pada titik terdekatnya dalam tahun tersebut. Untuk tahun 2013 ini, supermoon akan terjadi pada tanggal 23 Juni. Di Jakarta, supermoon diperkirakan terjadi pada sekitar pukul 6 sampai 7 sore. Untuk daerah lainnya, silahkan cek di website ini.


Saat jarak bumi dan bulan paling dekat, artinya bulan akan terlihat lebih besar, lebih terang dan lebih cantik sehingga lebih menarik buat di foto. Tertarik mengabadikan supermoon? Silahkan baca tipsnya berikut ini:

Matikan Mode Auto

Untuk mendapatkan hasil maksimal, matikan mode Auto di kamera anda. Lebih baik gunakan mode manual atau shutter priority.

Gunakan Manual Fokus

Set kamera untuk fokus di infinity atau gunakan fokus manual untuk memastikan fokus jatuh dibulan dan juga kita perlu terus-terusan mencari fokus mengingat dalam kondisi lumayan gelap fokus suka lari-lari. Bulan tidak akan bergerak liar, jadi anda bisa mengunci titik fokus disitu.


Gunakan Spot Metering
Kalau anda mengisolasi obyek bulan terhadap background langit yang gelap, menggunakan spot metering adalah pilihan yang bijaksana. Lain halnya kalau anda memotret bulan dengan latar cityscape misalnya, anda bisa memanfaatkan matrikx metering.

Buktikan Bahwa Bulan Itu Bopeng Dengan Lensa Tele

Tidak perlu penjelasan panjang lebar. Hanya perlu diingat bahwa kalau anda tidak memiliki lensa super panjang, anda bisa memanfaatkan teleconverter untuk memanjangkan lensa yang anda miliki.

Minimalkan Getaran dan Shake

Bawa dan pasang tripod anda, hidupkan vibration reduction/image stabilisation dan kita akan terhindar dari foto-foto yang blur Anda bisa memakai angka aperture yang aman dari f/4 sampai f/8.



Maksimalkan Komposisi

Jangan terpaku hanya memotret bulan saja, coba juga jadi kreatif dengan memanfaatkan obyek sekitar. Bangunan tinggi menjulang. Sebuah pohon yang besar. Pantai. Tiang listrik. Manfaatkan teknik komposisi yang anda ketahui.

belfot.com

Cara Yang Benar Menekan Tombol Shutter

Tombol shutter adalah tombol yang Anda pencet ketika memotret. Bagi yang pertama kali menggunakan kamera biasanya belum tahu cara menekan tombol ini dengan benar. Nah! Kalau memang Anda masih pemula sebaiknya simak artikel ini sampai selesai. Tapi bila Anda seorang yang "pro" mungkin tutorial ini bukan kelas Anda. hehe..

Ada aturan dan tata cara yang diberlakukan untuk menekan tombol shutter pada kamera. Dan saya akan memberikan petunjuk penggunaannya dalam dua metode.


A. Menekan Tombol Shutter Dengan Auto Focus (AF)
  1. Siapkan kamera Anda dan nyalakan sekarang. Cari tombol fokus pada lensa kamera Anda. Tombol ini terdiri dari dua mode yaitu Auto Focus (AF) dan Manual Focus (MF). Kalau sudah ketemu maka aktifkan ke mode AF. 
  2. Arahkan kamera pada salah satu objek di sekitar Anda (terserah objeknya apa). 
  3. Tekan separuh tombol shutter (perhatikan gambar di atas) dan tahan dalam posisi itu (tapi jangan tekan penuh ya). Fokus akan bekerja secara automatis untuk mengunci objek. 
  4. Perhatikan layar viewfinder Anda, ketika objek terkunci maka ditandai dengan kedipan warna merah pada titik fokus. Kalau Anda melihat titik fokusnya memberi isyarat kedipan warna merah maka berarti objek telah terkunci alias sudah fokus. 
  5. Selanjutnya tekan penuh / full tombol shutter dan tralaa... Kamera melakukan pengambilan gambar. Perhatikan hasil foto Anda, kalau belum fokus maka ulangi lagi cara di atas sampai Anda bisa, lalu silahkan Anda melangkah ke metode kedua.

B. Menekan Tombol Shutter Dengan Manual Focus (MF)
  1. Ubah kembali tombol fokus ke mode MF. Lupa caranya? Baca kembali cara pertama di atas.
  2. Arahkan kamera untuk membidik salah satu objek di sekitar Anda.
  3. Sama seperti sebelumnya, tekan separuh tombol shutter dan tahan pada posisi itu.
  4. Karena ini manual focus maka untuk mengunci objek Anda harus melakukannya dengan cara manual. Putar ring fokusnya (ringnya ada di body lensa). Putar ke kiri atau ke kanan, terserah Anda. Karena saya tidak tahu jenis kamera apa yang Anda gunakan.
  5. Putar perlahan sampai ketemu titik fokusnya. Sama seperti cara di atas, akan ada isyarat kedipan warna merah di layar viewfinder.
  6. Kalau sudah terkunci objeknya, maka tekan penuh tombol shutter untuk mengambil gambar.
  7.  Ulangi terus cara di atas sampai Anda bisa.

Untuk pertama kalinya mungkin akan terasa kaku, tapi jika terus dilatih maka Anda akan terbiasa.


kelasfotografi.com

Pasangkan Tutup Kamera dan Tutup Lensa Agar Lebih Ringkas dan Bebas Debu

Saat mengambil body kamera dari tas, biasanya yang pertama kali kita lakukan adalah melepas tutup depan kamera. Selanjutnya melepas tutup belakang lensa agar bisa memasang lensa di ujung depan kamera. Oke, sekarang kita bisa memotret. Tapi kemudian bagaimana dengan nasib kedua tutup yang kita lepas tadi: tutup kamera (body cap) dan tutup belakang lensa (rear lens cap). Biasanya sih kalau tidak kita masukan kantong supaya tidak hilang ya kita lempar keduanya kembali ke tas kamera.

 
Namun tahukah anda, saat kita memperlakukan kedua tutup tersebut seperti ini (dikantungi atau di lempar ke tas kamera), keduanya akan sedikit demi sedikit mengumpulkan debu dan kotoran? Debu dan kotoran ini lantas akan terbawa masuk ke dalam kamera atau lensa saat kita memasang lagi tutup tersebut. Dan pada akhirnya, debu dan kotoran ini akan mencari jalan menuju bagian rentan dalam sistem kamera digital: sensor.
Ada cara yang lebih oke untuk memperlakukan tutup kamera dan tutup belakang lensa: jodohkan mereka. Kedua tutup ini adalah pasangan yang pas karena ulir mereka akan saling melengkapi dengan sempurna (asalkan masih dalam satu sistem mount). Putar keduanya dengan ulir yang saling berhadapan, selain membuat mereka berdua lebih terlindung juga terlihat lebih ringkas bukan? Selanjutnya sih terserah anda…



(belfot.com)

RAW vs JPEG: Format Mana Yang Lebih Baik?

Pengguna kamera digital SLR atau Saku tingkat lanjut (prosumer) sering dihantui pernyataan mendasar sebelum memulai pemotretan: format file apakah yang akan saya pilih, JPEG/JPG ataukah RAW?
Artikel ini akan membahas secara singkat dan mudah (dijamin tidak ada persamaan matematika dan fisika) beda diantara keduanya.
Pada dasarnya kebanyakan kamera bekerja dengan cara seperti ini: Saat kita memencet tombol shutter, kamera akan merekam data mentah yang diterima sensor (baca RAW). Berdasar data ini, software di dalam kamera akan memutuskan beberapa parameter, misalnya seberapa jauh foto perlu dipertajam, setting white balance mana yang sesuai, berapa level eksposur yang dipakai, seberapa besar saturasi warna-nya dan seberapa besar beda kontrasnya dll. Hasil pengolahan data oleh software di dalam kamera ini selanjutnya dikirim ke memory card dalam bentuk file JPEG.

Sudah paham bedanya kan?
Ya, RAW adalah data mentah yang langsung ditangkap sensor sedangkan JPEG adalah data matang yang sudah diolah oleh software kamera. Jika kita memutuskan untuk memilih format RAW, berarti kita memerintahkan kamera untuk langsung mengirim data mentah dari sensor ke memory card. Dan kalau kita memilih format JPEG, berarti kita memerintahkan kamera untuk memproses data dari sensor terlebih dahulu sebelum mengirim ke memory card.
Kenapa harus ada format RAW?
Bagi sebagian besar penggemar fotografi, hasil olahan kamera seringkali sudah cukup bagus. Namun bagi kalangan profesional dan hobiis serius, mereka tidak rela kamera mengotak-atik foto yang mereka jepret. Format RAW membuat kita bisa mengubah-ubah parameter pemotretan sesuka kita. Dengan bantuan software pengolah RAW (photoshop, lightroom, GIMP, ACDSee dll), kita bisa mengubah nilai eksposur, white balance, saturasi sampai kontras  untuk kemudian menyimpannya dalam format yang lain: JPG atau TIFF.
Keuntungan memakai RAW?
  • Kita bisa mengotak – atik file mentah menjadi foto matang sesuai keinginan kita.
  • Opsi pengolahan foto menjadi jauh lebih banyak sehingga mereka yang berjiwa super kreatif lebih terpuaskan
  • Informasi yang tersimpan lebih banyak  (jika anda memilih JPEG, kamera akan menghilangkan sebagian kecil data untuk memperkecil ukuran file dan mempercepat  proses pengolahan)
  • Kualitas foto secara keseluruhan lebih baik, ini berkaitan dengan adanya kompresi jika memakai JPEG
Kerugian memakai RAW?
  • Memakan kapasitas hardisk dan memory card. Karena tidak ada proses kompresi, maka ukuran file RAW jauh lebih besar dibanding JPEG (sekitar 3 sampai 4 kali lebih besar)
  • Memakan waktu lebih banyak. Baik selama pemotretan (mengurangi kecepatan kamera terutama dalam mode burst) maupun selama pengolahan di komputer (karena ukuran file-nya).
Jadi Format Apa Yang Sebaiknya Dipilih?
  • Jika anda punya hardisk diatas 500GB, memory card minimal 4GB dan sedang memotret moment (atau orang atau tempat) yang istimewa, pilihlah mode RAW
  • Jika anda sedang memotret hal “biasa” atau butuh memotret berondongan (burst), atau hanya memiliki kapasitas hardisk dan memory card pas-pasan, pilihlah mode JPEG.
  • Atau ambil jalan tengah jika anda punya kapasitas hardisk dan memory card yang berlebih: pilih mode RAW + JPEG (kamera akan menyimpan 2 format sekaligus)
Catatan:
  1. Format file JPEG juga mengijinkan pengolahan foto yang lumayan banyak, hanya hasil dan cakupannya tidak seluas dan sebaik RAW.
  2. Tersedia juga format TIFF, namun sebaiknya tidak perlu dipakai karena ukuran file-nya yang segede gajah

(belfot.com)

Belajar 20 Tips Singkat Fotografi


Berikut 20 tips singkat fotografi untuk anda menambah informasi dan kemampuan fotografi anda, saya yakin beberapa sudah pernah dilakukan tetapi semoga beberapa lainnya merupakan informasi baru. Klik tanda (jika ada) disebelah kanan masing-masing tip untuk melihat informasi yang lebih detail. Silahkan:


  1. Untuk melatih kemampuan panning anda, potretlah benda yang sedang bergerak dengan kecepatan normal (orang naik motor misalnya), gunakan mode shutter priority dan set shutter speed maksimal 1/30 detik, lebih lambat lebih baik. Perhatikan background anda! 
  2. Untuk memotret makro (jarak super dekat), aktifkan fitur Live View kamera digital anda agar lebih mudah memeriksa depht of field dan fokus.
  3. Filter CPL (polarisasi) sangat berguna untuk menghilangkan pantulan sinar matahari di air dan kaca, dan juga berfungsi memperbaiki warna langit. Pernahkah anda mengenakan kacamata hitam dengan polariser? 
  4. Saat memotret bayi/anak-anak, pastikan anda memusatkan perhatian ke mata. Tak ada yang bisa mengalahkan keindahan mata anak-anak.  
  5. Megapiksel bukanlah fitur terpenting dari sebuah kamera, ukuran sensorlah fitur yang paling penting
  6. Untuk foto portait (wajah) di luar ruangan, usahakan ketika cuaca sedang mendung. Kalaupun tidak, carilah daerah yang redup dan tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sinar matahari membuat bayangan yang keras di wajah. 
  7. Ketika anda memotret di kondisi minim cahaya dan kesusahan menggunakan autofokus, gantilah dengan manual fokus. Fitur autofokus dikamera biasanya cukup lama mencari titik fokus di kondisi remang-remang. 
  8. Untuk foto siluet, pastikan anda matikan flash serta gunakan mode sunset (untuk kamera pocket), untuk SLR gunakan mode manual dan ukurlah eksposur di area terang di belakang obyek. 
  9. Download-lah buku manual versi pdf untuk kamera anda, sehingga anda mudah melakukan pencarian secara cepat untuk kata yang ingin anda ketahui dibanding harus membolak-balik halaman kertas. 
  10. Sebelum berangkat memotret, periksa kembali setting kamera anda, jangan sampai anda mneggunakan setting yang salah (memotret landscape dengan ISO 1000 misalnya). Menurut para fotografer pro, urutan pengecekan yang baik adalah berikut: cek White Balance – aktifkan fitur Highlight warning – cek settingan ISO – cek ukuran Resolusi foto anda. 
  11. Formatlah memory card hanya di kamera, jangan pernah memformat memory card dikomputer. Selain jauh lebih cepat dan mudah juga jauh lebih aman jika anda melakukannya di kamera.
  12. Jika anda memiliki kapasitas hard disk berlebih di komputer serta suka melakukan foto editing, gunakan format RAW saat memotret, jika tidak cukup gunakan JPG.
  13. Jika anda benar-benar menyukai fotografi landscape, fotolah di jam-jam berikut: dari jam 5 sampai jam 8 pagi, serta dari jam 4 sampai jam 7 sore.
  14. Ketika memotret, lihatlah area paling terang yang masuk ke viewfinder anda. Kalau terangnya terlalu mencolok dibanding area lain, gantilah sudut pemotretan.
  15. Untuk memotret HDR, gunakan mode auto bracket. Satu lagi: untuk foto HDR landscape yang dahsyat, tunggulah sampai muncul mendung sedikit, lalu mulailah memotret. 
  16. Jika anda membeli lensa atau kamera bekas, pastikan anda melakukan transaksi dengan bertemu penjualnya secara langsung. Anda harus menguji barangnya, memegang dan mencobanya 
  17. Sepanjang memungkinkan, gunakan settingan ISO serendah mungkin. Meskipun noise reduction bisa mengurangi noise yang dihasilkan oleh ISO yang tinggi, namun akan mengurangi detail foto secara keseluruhan. – ¶ –
  18. Kalau warna membuat foto anda terlalu “sibuk” dan ramai, ubahlah foto anda menjadi foto hitam putih
  19. Untuk menghasilkan foto hitam putih yang bagus, perhatikan kontras dalam foto anda. Semakin banyak kontras (area gelap dan terang yang beragam), semakin bagus foto hitam putih anda. – ¶ –
  20. Bawalah kamera kemanapun anda pergi, cara paling cepat meningkatkan kemampuan fotografi anda adalah dengan memperbanyak jam terbang, tidak ada yang lebih baik

(belfot.com)

Belajar Tips Foto Akuarium

Anda punya akuarium dirumah? Atau anda akan berkunjung ke akuarium raksasa seperti di Seaworld? Nah cobalah jadikan akuarium sebagai obyek foto yang menarik. Tantangan memotret di akuarium adalah adanya kaca yang terletak diantara lensa dan obyek foto, sedangkan kita ingin menghasilkan foto tanpa ada jejak kaca sedikitpun. Tantangan lainnya adalah keterbatasan cahaya.
Kalau selama ini anda sudah mencoba membuat foto dengan obyek ikan (atau tanaman) didalam akuarium dan selalu tidak memuaskan, cobalah beberapa tips berikut ini:

  • Gunakan lensa tercepat yang anda miliki. Karena ikan didalam akuarium cenderung selalu bergerak padahal pencahayaan di akuarium cenderung sangat kurang dibandingkan diluar ruangan. Oleh karena itu, manfaatkan lensa tercepat yang anda miliki. Lensa dengan bukaan f/2.8 atau lebih cepat akan membantu.
  • Belilah Rubber Lens Hood. Harganya sekitar Rp. 100 ribu, namun sangat bermanfaat. Ketika memotret obyek melewati kaca, kita harus pastikan bahwa jarak antara ujung lensa dan kaca harus serapat dan sestabil mungkin. Dengan memasang lens hood karet, kita bisa membuat lensa seperti menempel erat di kaca dan dengan begitu maka pantulan kaca akan bisa dihilangkan. Anda bisa membeli hood karet ini disini.
  • Jangan Gunakan Filter Polarizer. Jika anda memasang filter polariser (CPL) saat memotret obyek melewati kaca, besar kemungkinan akan timbul color flare(cahaya tambahan yang muncul didalam foto akibat sudut pantulan) yang merusak foto anda.
  • Posisikan Kamera Tegak Lurus Dengan Kaca. Karena anda akan memotret melewati kaca, pastikan posisi lensa benar-benar tegak lurus dengan bidang kaca. Jika agak miring, maka akan timbul efek perbesaran yang aneh karena kaca dan air seolah-olah berperan sebagai kaca pembesar.
  • Set ISO Sebesar Mungkin.
    Seringkali lensa cepat pun tidak cukup untuk menangkap gerakan cepat binatang air, sebagai contoh untuk memotret ubur-ubur lincah diatas, ISO harus dikorbankan sampai dengan 3200 karena kurangnya pencahyaan. Yang penting obyek tertangkap dengan tajam, meskipun noise jadi terlihat seperti tampak dibawah ini.
  • Oh ISO, apa pula itu?
Oke, selamat mencoba!


(belfot.com)

Belajar 50 Tips Fotografi Singkat Ala Kai Wong

Kai Man Wong dan DigitalRev membuat video berdurasi 13 menit ini untuk memberi 50 tips singkat fotografi (lebih tepatnya 49). Silahkan lihat video-nya di bagian akhir artikel dan anda pasti akan terhibur. Silakan baca intisarinya dalam bahasa Indonesia di bawah ini. Sedikit peringatan, jangan terlalu serius karena tips ini juga disampaikan dengan gaya yang kocak dan lucu.


Berikut 50 tips singkat fotografi ala Kai Wong (49 tepatnya):
  1. Filter UV sama sekali tidak berguna
  2. Tidak perlu memakai tudung lensa (lens hood), para pro toh tidak pernah memakainya
  3. Kalau tudung lensa tidak dipakai, ya singkirkan dan jangan sekali-kali dipasang terbalik di lensa
  4. Berhenti membenci fotografer lain dan memotretlah
  5. Jangan perlakukan DSLR-mu layaknya bayi
  6. Belilah tutup lensa yang murahan saja, soalnya gampang hilang
  7. Saat bepergian, bawaan harus seringan mungkin
  8. Gunakan zoom untuk kenyamanan
  9. Lensa prime akan membuat kita berpikir lebih banyak
  10. Lensa 35mm adalah yang paling praktis (pada 1.5 crop)
  11. Lensa 50mm tampak lebih bagus
  12. Kamera lebih bagus bukan berarti fotonya juga lebih bagus
  13. Pahami cara kerja kameramu sebelum memotret
  14. Selalu siaga untuk memotret
  15. Mode P(rogram) bukan melulu untuk pemula
  16. Naikkan ISO kalau perlu
  17. Auto ISO adalah sahabatmu
  18. Rules of third itu aturan yang handal
  19. Memotretlah sebanyak-banyaknya
  20. Tapi jangan terlalu ngawur juga motretnya
  21. “Kalau fotomu jelek, berarti kamu berdiri terlalu jauh”, kata Robert Capa
  22. Sebelum memencet shutter, berpikirlah
  23. Alat sebagus apapun tidak akan membantu kalau kamu berdiri ditempat yang salah
  24. Foto tajam itu terlalu dihargai berlebihan
  25. Konsep adalah raja
  26. Jangan kelihatan terlalu aneh
  27. Jangan memotret sambil mabuk
  28. Memotretlah dengan energi yang penuh
  29. Terkadang, bangun pagi-pagi sekali lalu memotret itu enak sekali
  30. Berpikirlah cahaya seperti apa yang kamu maui
  31. Menirulah gaya fotografer hebat sebagai awal mula
  32. … tapi ya jangan keterusan meniru
  33. Fotografi adalah cermin pribadi fotografernya
  34. Memotretlah untuk menyenangkan diri sendiri, jangan menyenangkan orang lain
  35. Diam-diam (candid) atau terang-terangan, nggak terlalu penting bedanya
  36. Menetapkan tema pemotretan membuat kita bisa fokus
  37. Ubahlah beberapa hal sesekali tempo supaya tetap segar
  38. Semua orang punya penghalang kreatifitas (creative block – istilah saat kita kehabisan ide) suatu waktu
  39. Kritislah terhadap diri sendiri
  40. “Melihat saja belum cukup, kamu harus merasakan apa yang kamu foto” – Andre Kertesz
  41. Kamu harus ada disana bersama kameramu, berkhayal tidak akan menghasilkan apa-apa
  42. Hubungan yang ada adalah antara kamu dan subjek foto, bukan antara kamu dan kameramu
  43. Berhentilah memeriksa satu-persatu foto di LCD setiap kali selesai memotret satu frame, lakukan kalau satu sesi penuh sudah selesai
  44. Kejamlah saat menghapus foto yang jelek
  45. Hanya perlihatkan foto terbaikmu
  46. Mengubah sebuah foto menjadi hitam-putih bukan berarti foto langsung bagus
  47. Apresiasi karya foto orang lain
  48. Perlihatkan fotomu ke komunitas, biarkan orang lain mengkritiknya
  49. Tidak ada jalan pintas
  50. tidak ada nomor 50

(belfot.com)

Belajar Foto Star Trail











Beberapa bulan terakhir, kita memang dirundung intensitas hujan yang lumayan tinggi sehingga bintang di langit malam nyaris tak pernah terlihat. Namun saat cuaca cerah dan bintang dilangit nampak menggoda, itulah saatnya kita bisa belajar memotret jejak bintang, atau dalam bahasa kerennya foto star trail.

Tidak banyak basa-basi, langsung saja saya bagi tips memotret star trail seperti yang biasa saya praktekkan. Silahkan:


Persiapan Memotret Star Trail

Untuk membuat star trail yang harus disiapkan adalah:
  1. Kamera, lensa dan tidak kalah penting adalah tripod (tripod wajib)
  2. Bateray cadangan
  3. Kabel rilis shutter (shutter remote)
  4. Kompas
  5. Perlengkapan outdoor malam hari: tenda, jaket
  6. Perbekalan: kopi, camilan (bonus nih)
 Langkah Foto Star Trail

Lokasi memotret sangat menentukan hasil foto star trail anda. Usahakan cari lokasi yang bebas dari asap polusi, sehingga hasil foto star trail akan makin cemerlang. Pergilah ke dataran tinggi atau pantai terpencil bila perlu.
Setelah anda sampai di lokasi, berikut ini beberapa tips yang akan membantu anda memotret star trail:
  1. Pasang tenda jika membawa.
  2. Keluarkan senjata ‘kompas’ untuk mengetahui mata angin.
  3. Set kamera di atas tripod bersama lensa dan kabel rilis shutter
  4. Setting kamera di focal terlebar, ISO 1000, Aperture f/3,5 atau lebih besar jika lensa mendukung (f/2.8 is nice) , shutter speed 30 detik dan set fokus di infinity. (Catatan: Nomor 4 adalah yang sering saya lakukan, jangan jadikan sebagai patokan namun pertimbangan. Karena anda harus menyesuaikan lokasi pencahayaan sekitar dan yang paling penting andalah selera fotografer)
  5. Untuk mendapat setengah lingkaran star trail, arahkan kamera anda ke utara/selatan, gunakan kompas
  6. Pencet dan Hold kabel rilis shutter
  7. Saatnya membongkar isi tas jika membawa camilan dan kopi dan mulailah menikmatinya
  8. Ambil sampai 300 kali exposure (frame) terkumpul (itulah gunanya camilan dan kopi bro dan sis…).
Pemrosesan Foto Star Trail Dengan Software

Setelah foto anda terkumpul saatnya melakukan stacking ratusan foto yang anda ambil menjadi foto star strail utuh. Anda dapat menggunakan Photoshop dan atau software khusus yang bisa mengolah foto star trail secara otomatis antara lain ImageStacker, DeepSkyStacker atau StarTrail Stacker.
Jadi dan beres!! Saatnya anda tunjukan pada dunia karya anda!



 (belfot.com)

Belajar Lensa Zoom vs Prime

Setelah artikel ini membahas tentang apa itu lensa prime serta mengetahui beberapa keistimewaan lensa prime, mungkin mulai timbul pertanyaan, lalu apa yang sebaiknya saya beli? lensa zoom atau prime?

Jawabannya akan sangat subyektif dan relatif. Namun sebelum terlalu jauh, bagi anda yang belum tahu apa itu lensa zoom, lensa zoom adalah lensa yang memiliki focal length variabel. Jadi kalau anda memiliki lensa kit 18-55mm, itu adalah lensa zoom. Begitu juga lensa 70-200mm adalah lensa zoom. Oke kita coba bedah lebih jauh lensa zoom vs prime.
catatan: Artikel ini akan banyak memakai istilah lensa yang munngkin terdengar asing, silahkan baca aturan penamaan lensa Canon atau penamaan lensa Nikon jika anda menemukan singkatan yang anda belum paham. Bacaan mengenai focal length, full frame vs apsc (crop) serta crop factor juga akan membantu anda memahami.

Kenapa Kebanyakan Orang Memakai lensa Zoom?

Lensa zoom mulai menjadi sangat populer karena dengan perkembangan teknologi, kualitas optik dan material lensa zoom mulai bisa mendekati kualitas lensa prime. Hal ini berbeda dibanding misalnya di tahun 80-an dimana hampir semua fotografer pro hanya membeli lensa prime karena kualitas lensa zoom masih sangat jauh tertinggal. Saat ini, hampir tiga perempat lensa yang dibeli oleh fotografer (pro maupun amatir) adalah lensa zoom. Ini juga didorong oleh fakta bahwa sebagian besar orang yang baru pertama kali membeli kamera, memilih jenis paket kit dimana kamera dijual dengan lensa zoom dalam satu paket sehingga lebih hemat.

Beberapa Keuntungan Lensa Zoom Dibanding Lensa Prime

1. Fleksibel, keuntungan terbesar lensa zoom adalah kita cukup membeli satu lensa dan bisa menjangkau beberapa titik focal length penting. Katakanlah anda memiliki lensa 18-55mm untuk kamera berformat APSC (crop), maka anda bisa menggunakan lensa tersebut untuk foto lanskap di focal length 18mm atau foto portrait di focal length 55mm. Fleksibilitas inilah alasan diciptakannya lensa zoom.
2. Lebih Murah Saat Memulai, kalau anda memiliki lensa 18-55mm untuk kamera APSC (crop), maka anda serasa memiliki 3 lensa prime sekaligus: lensa lebar disisi 18mm, lensa standar disisi 30mm serta sekaligus lensa tele pendek disisi 55mm. Lensa kit dengan focal length 18-55mm memang banyak kelemahannya dan tidak bisa dibandingkan kualitasnya dengan masing-masing lensa prime di ketiga focal length tersebut. Namun bagi mereka yang baru mulai mengenal fotografi serta ingin berkompromi dengan dompet, opsi ini lebih memenuhi kebutuhan dan lebih terjangkau.
3. Enak Dibawa Traveling, saat traveling kita ingin menikmati perjalanan namun juga ingin tetap memotret. Dalam situasi ini, lensa zoom adalah sahabat sejati. Dengan lensa zoom, kita bisa memotret sebuah subyek menarik tanpa harus kerepotan mendekat atau menjauh. Cobalah traveling dengan lensa 18-200mm, maka kita bisa bermalasan memotret dari tempat kita berdiri. Dari obyek yang jauh sampai obyek yang dekat semua hampir tercover. Dengan lensa prime kita harus berjalan mendekat (atau menjauh) supaya obyek tadi pas masuk di frame.
4. Kualitas Optik Lensa Zoom Kelas Pro Tidak Kalah Jauh Dengan Prime, pernah memakai lensa 24-70mm f/2.8 VR II punya Nikon? atau 70-200mm f/2.8 IS II punya Canon? kedua lensa ini diakui adalah lensa super tajam dan handal dan banyak dipakai fotografer pro. Apalagi dengan tambahan fitur macam stabilisasi getaran (IS/VR) dimana kita bisa menghemat beberapa stop, maka aperture maksimal yang hanya f/2.8 bisa diakali dengan IS/VR. Tambahkan ini dengan fakta bahwa lensa prime 24mm f/1.4, meskipun kualitasnya lebih superior namun harganya nyaris sama dengan lensa 24-70mm tadi.
5. Lensa Khusus Kamera Crop Lebih Banyak Zoom, dipasaran mayoritas lensa khusus kamera APSC adalah lensa zoom, kecuali mungkin lensa dengan kegunaan khusus. Lensa khusus crop biasanya ditandai dengan EF-S (canon), DX (Nikon) atau DC (Sigma), lensa ini banyak tersedia sampai di kota kecil dan harganya sangat terjangkau karena memang dirancang untuk dipakai di kamera yang dipakai pemula dan semi-pro.
6. Lensa Zoom Adalah Kompromi Yang Cukup Masuk Akal, tidak semua orang butuh aperture maksimum sampai f/1.4, kalau anda banyak memotret landscape anda justru akan lebih banyak menggunakan f/8 sampai f/16. Sementara sembari menggemari landscape (20mm atau kurang), anda juga masih tetap ingin sesekali membuat foto portrait teman atau anak anda (50mm atau lebih). Dalam situasi ini, kompromi kerap menjadi pilihan mayoritas orang dan lensa zoom adalah solusinya. Belum lagi saat memakai prime kita kadang harus menggonta-ganti lensa di tengah pemotretan, kecuali memakai 2 kamera di tangan.

Beberapa Kekurangan Lensa Zoom Dibandingkan Lensa Prime

Selain keistimewaan lensa prime yang bisa anda baca disini, berikut beberapa tambahan:
1. Aperture Maksimal Yang Berubah, mengenai ini dibahas di artikel berikut, silahkan dibaca ya.
2. Lensa Zoom Berkualitas Itu Berat dan Besar, lensa Nikon 70-200mm VR II memang bagus, namun tahukah anda kalau beratnya sekitar 1,5 Kg. Bandingkan dengan lensa Nikon 85mm f/1.4G yang hanya sepertiganya (0,5 Kg) atau lensa Canon 135mm f/2 L yang hanya separuhnya (sekitar 0,75 Kg). Kalau anda fotografer portrait atau fashion dan bekerja seharian mengangkat lensa ini (plus kamera yang mencapai 1 Kg beratnya), besar kemungkinan anda lebih suka bekerja dengan kedua lensa prime barusan.
3. Bokeh, low light dan DOF, dipasaran hampir tidak ada lensa zoom yang memiliki aperture maksimal lebih besar dari f/2.8 (kecuali lensa untuk kamera pocket, super zoom atau mungkin four third). Ini artinya, dari segi bokeh, kontrol depth of field serta kinerja di kondisi minim cahaya lensa zoom masih tertinggal dari prime. Lensa prime saat ini sudah banyak yang memiliki aperture maksimal di angka f/1.4 atau bahkan beberapa di f/1.2, dan ini adalah fitur yang dicari oleh mereka yang serius.
4. Lensa Super Tele hampir Tidak Ada Yang Zoom, lensa dengan focal length 400mm atau lebih panjang hampir tidak pernah diproduksi varian zoom-nya. memproduksi lensa zoom super tele dipastikan menghasilkan lensa yang sangat berat, raksasa dan harganya tidak terjangkau.

Jadi, Lensa Prime atau Zoom?

Kembali lagi ke pertanyaan ini. Jalan paling aman bagi anda yang baru memulai adalah mengkombinasi keduanya namun tetap disesuaikan dengan budget. Saat baru pertama kali membeli kamera, membeli paket lensa zoom kit yang dijual bersama kamera adalah pilihan awal bijaksana.
Sebagai ilustrasi, paket kit kamera EOS 600D + lensa 18-55mm dijual dengan harga Rp. 6.3 Juta, sementara kalau anda membeli kamera 600D body only harganya Rp. 5.8 Juta. Jadi lensa 18-55mm kit dalam paket kit hanya dihargai Rp. 500 ribu (murah sekali bukan?).
Selain karena lebih murah, juga karena kita bisa mengeksplorasi beragam focal length yang mungkin menarik, dari lebar (18mm misalnya) sampai mendekati tele (70mm). Kalau anda juga ingin merasakan keistimewaan lensa prime, anda bisa membeli lensa 50mm f/1.8 yang fantastis namun sangat terjangkau, atau memilih lensa dengan focal length standar yang sesuai.
Saat visi, jam terbang dan kemampuan bertambah, lensa zoom kit yang seharga Rp. 500 ribu tadi akan mulai membuat gerah dan bosan. Ini ditambah kemungkinan besar anda kini mulai tahu spesialisasi mana yang merupakan panggilan jiwa dan paling menarik, sehingga bisa mulai membuat prioritas. Kalau anda ingin fokus di landscape, maka pilihan langkah berikutnya akan mengerucut pada lensa zoom sudut lebar atau lensa prime sudut lebar lebar. Dalam hal ini anda sudah tahu konsekuensi masing-masing pilihan antara zoom dan prime seperti diulas disepanjang artikel ini.


(belfot.com)

Belajar 7 Keistimewaan Lensa Kit Yang Sering Di Sepelekan

Lensa kit adalah lensa yang dijual dalam satu paket dengan kamera. Rata-rata lensa kita memiliki tampang yang culun, material-nya mungkin terlihat ringkih dengan bahan plastik, dan spesifikasi-nya mungkin tidak bisa bikin bangga, namun lensa kit adalah opsi sempurna bagi mereka yang baru memulai ketertarikan dalam fotografi dan ingin berdamai dengan budget.


Berikut ini 7 keistimewaan lensa kit yang sering anda sia-siakan itu:
1. kelebihan Lensa Kit: Memiliki 4 Panjang Focal Klasik Dalam 1 Lensa

Meski tampangnya culun, sebuah lensa kit memiliki 4 panjang focal klasik, dengan kata lain sebuah lensa kit bisa menggantikan empat lensa prime/fixed sekaligus. Empat panjang focal klasik tadi adalah: 28mm (wide-angle), 35mm (medium wide), 50mm (normal) dan 85mm (portrait).
Angka focal length di atas adalah angka untuk kamera full frame, panjang focal ekuivalen untuk kamera APSC adalah masing-masing: 18mm, 23mm, 35mm dan 56mm.
Dan saat ini mayoritas lensa kit untuk kamera APSC yang dijual memiliki rentang 18–55mm. Pilihan lain adalah lensa kit dengan rentang dari lebar sampai mendekati medium tele: 18–105mm atau 18–135mm. Demikian juga saat anda membeli kamera full frame, lensa kit yang paling sering di tawarkan adalah 24–105mm.
Memang lensa kit tidak akan menawarkan bukaan yang dahsyat, paling besar di angka f/3.5, namun setidaknya anda memperoleh fungsi dasar empat lensa (atau lebih) dalam satu lensa kit.
2. kelebihan Lensa Kit: Kecil Dan Ringan

Lensa kit yang paling sering di jual satu paket dengan kamera APSC adalah lensa 18–55mm. Lensa ini memang tampak polos, namun perlu diingat bahwa dia juga sangat enteng dan mungil.
Sebagai contoh, lensa kit Canon 18–55 f/3.5–5.6 IS STM hanya berbobot 200 gram dan panjang maksimal hanya 6 cm.
Sementara lensa sejenis dengan spesifikasi semi pro, Canon 17–55mm f/2.8 IS USM berbobot 650 gram dan panjang maksimal 11 cm. Hampir 2 kali lebih panjang dan 3 kali lebih berat.
Sama juga untuk Nikon. Lensa kit Nikon 18–55mm f/3.5–5.6 memiliki bobot 195 gram dan panjang maksimal 6cm. Bandingkan dengan Nikon 17–55mm f/2.8G DX yang bobotnya 755 gram dan panjang maksimal 11cm.
Kalau ada berjalan jauh atau akan melakukan perjalanan wisata, bobot dan ukuran ini akan sangat disyukuri.
3. kelebihan Lensa Kit: Filter Lebih Murah

Filter lensa masih tetap berguna, meski kita hidup di era digital. Dan untuk filter berlaku hukum ini: makin besar diameter filter harganya semakin mahal.
Lensa kit dasar seperti yang kita sebut di atas memiliki ukuran fisik yang kecil, otomatis membutuhkan ukuran filter yang lebih kecil pula.
Filter Kenko Pro–1 CPL (circular polarizer) yang berguna untuk memangkas refleksi saat kita memotret permukaan mengkilap (air, kaca dll) yang berukuran 77mm (lensa pro) harganya bisa diatas Rp. 1 Juta. Bandingkan dengan filter yang sama untuk lensa kit (diameter 58mm), harganya tidak sampai Rp. 700 ribu.
 

4. kelebihan Lensa Kit: Memiliki Minimum Focusing Distance yang bagus

Minimum Focusing Disctance, speerti diulas dalam artikel ini adalah ukuran kemampuan lensa memotret objek yang jaraknya dekat. Kita memang tidak berharap bisa menyamai kemampuan lensa makro, namun lensa kit secara mengejutkan memiliki MFD lebih bagus dibandingkan dengan lensa yang lebih mahal.
Kedua lensa di atas (18–55mm f/3.5–5.6 baik milik Canon maupun Nikon) memiliki kemampuan fokus jarak dekat yang lebih baik dibandingkan lensa 17–55mm f/2.8 yang jauh lebih mahal.

5. kelebihan Lensa Kit: Hanya Membeli Yang Kita Butuhkan

Ada sebuah ungkapan yang sangat berarti dalam fotografi (dan juga bidang lain): saat kita bingung harus membeli apa, berarti kita tidak/belum butuh. Saat anda sudah menggunakan lensa kit dalam jangka waktu yang cukup, anda akan cukup tahu seluk beluk fotografi. Anda juga makin tahu selera pribadi dalam fotografi.
Wajib lihat: 20 Foto Fantastis Dengan Lensa Kit
Saat anda tahu bahwa selera dan passion anda adalah foto pemandangan dan anda sudah “tumbuh” melebihi kemampuan lensa kit tadi, belilah lensa khusus pemandangan: 10–22mm atau 12–24mm.
6. kelebihan Lensa Kit: Murah Belum tentu Jelek

Kalau anda belajar ekonomi di sekolah, sedikit banyak tahulah dengan economies of scale. Nah, lensa kit bisa dijual sangat murah karena produsen memproduksi lensa kit dalam jumlah yang sangat banyak sehingga biaya produksi yang bisa ditekan dan akibatnya ongkos pembuatan-nya murah.
Anda juga tahu kenapa lensa Canon 600mm f/4 L bisa dijual dengan harga Rp. 135 Juta? selain membutuhkan material yang lebih banyak dan lebih baik, juga karena lensa ini dibuat dalam jumlah yang sangat sedikit sehingga ongkos produksinya besar.
 
Nah, murah belum tentu jelek berlaku di sini.
Secara optik, lensa kita sudah sangat cukup di pakai untuk belajar fotografi sampai anda merasa mentok dan memeras seluruh potensinya baru kemudian melakukan upgrade.
7. kelebihan Lensa Kit: Penghematan Bisa Dipakai Membeli Yang Lain

Semua toko menjual lensa kit dengan harga yang sangat murah saat kita membelinya bersama kamera.
Sebagai ilustrasi, saat ini jika kita membeli Nikon D3200 + lensa kit 18–55mm, total pembelian keduanya adalah Rp. 5 Juta. Padahal saat kita membeli kamera Nikon D3200 (body only) harganya sudah Rp. 4,5 Juta. jadi lens kit “hanya” dihargai Rp.500 ribu. Padahal saat membeli 18–55 secara terpisah, lensa ini harganya Rp. 1,7 Juta.
Jadi saat membeli D3200+ Kit 18–55mm , anda bisa berhemat Rp. 1,2 Juta, yang bisa anda simpan atau belanjakan untuk membeli aksesori fotografi lainnya.


(belfot.com)

Belajar Tips Komposisi Foto: Saat Berhadapan Dengan Objek Yang Terlalu Ramai, Sederhanakan

Seringkali kita berhadapan dengan subjek dan objek foto yang terlalu “ramai dan bising” sehingga saat kita potret hasilnya adalah sebuah foto dengan point of interest yang kurang jelas dan tidak menonjol. Mata pemirsa foto jadi bingung, titik manakah yang ingin ditonjolkan oleh foto tersebut. Alhasil, secara keseluruhan foto ini menjadi kurang menawan. Secara visual, mata manusia lebih menyukai yang strukturnya enak dan simpel dibandingkan yang ruwet dan acak-acakan. Untuk itulah, saat berhadapan dengan subjek foto yang ramai dan membingungkan, langkah paling pas adalah dengan melakukan simplifikasi. Sederhanakan foto anda.
Agar subjek foto yang bising bisa tampak sederhana, kita bisa melakukan beberapa cara, antara lain:
  1. Mengubah sudut pemotretan. Anda bisa mencapainya dengan mencoba memotret dari posisi yang berbeda. Kalau dengan berdiri foto masih terlihat terlalu bising, cobalah memotret dari posisi jongkok atau rebah. Kalau perlu dan memungkinkan, cobalah memotret dari ketinggian.
  2. Mengubah panjang focal lensa. Kalau anda membawa lensa zoom, cobalah zoom-in dan zoom-out lensa anda dan lihat hasil foto dengan panjang focal yang berbeda. Kalau anda menggunakan lensa prime (fix), lakukan zoom dengan kaki: berjalan menjauh atau mendekat. Kalau anda memotret dengan lensa lebar (wide angle) dan tidak puas, cobalah ganti dengan lensa tele.
  3. Atau kita juga bisa mengisolasi latar belakang yang terlalu sibuk dengan membuat mereka tampak kabur dan menyisakan subjek utama yang fokus. Anda bisa menerapkan prinsip membuat foto bokeh dalam situasi ini.
Pada prinsipnya, kita ingin menonjolkan subjek/objek uatama dan mengurangi elemen-elemen lain yang tidak perlu. Dengan begitu foto menjadi jelas dan kuat bagi mata siapapaun.
Sebagai contoh, saat berjalan-jalan di Kebun Raya Bogor, saya amati danau kecil di belakang Istana Bogor sedang dipenuhi bunga teratai yang sedang mekar dengan indahnya. Dengan lensa 70-200mm saya memotret pada panjang focal 120mm f/5.6 dan hasilnya seperti ini:

Karena saya ingin menonjolkan point of interest bunga teratai, saya zoom lensa pada 200mm dengan hasil ini:

Masih belum puas. Untuk benar-benar menonjolkan bunga sebagai objek utama foto, saya berjalan mendekat. Kemudian saya pilih dan tentukan bunga mana yang secara fisik paling sempurna bentuknya dan dengan latar belakang yang paling enak. Saya rebahan di tanah agar sejajar posisi kelopak bunga. Langkah terakhir adalah mengisolasi latar belakang. Untuk itu saya gunakan aperture priority dengan setelan aperture lensa di f/4 dan zoom maksimal di 200mm, sehingga hasilnya adalah seperti ini:




(belfot.com)

6 Tips Memotret Wajah Dengan Karakteristik Khas

Kadangkala kita diminta memotret wajah teman atau kenalan yang memiliki karakteristik wajah yang khas (dalam pengertian kurang baik, misalnya: hidung yang pesek, pipi tembem, kupingnya gede dll) – karena tiada manusia yang sempurna.
Kita bisa mencoba beberapa teknik pemotretan tertentu agar teman tadi tetap kelihatan oke, teknik pemotretan ini bertujuan mengurangi “efek negatif” dari karakteristik yang sudah disebutkan tadi.

Berikut tipsnya:
  1. Jika kepala teman anda botak, potretlah dari angle yang rendah (kamera agak mendongak keatas) dan jika anda menggunakan pencahayaan tambahan, usahakan agar tidak ada sumber cahaya yang memantul di kepalanya
  2. Jika wajahnya memiliki kerutan yang banyak atau banyak jerawatnya, gunakan sumber cahaya yang arahnya dari depan, bukan dari samping. Cahaya yang datang dari samping akan memperjelas tekstur kerutan ini
  3. Jika teman anda telinganya gede, aturlah pose mereka supaya hanya satu telinga yang terlihat dan usahakan agar telinga yang terlihat ini tidak tampak menonjol
  4. Jika teman anda pesek, potretlah dari depan dan aturlah pose-nya agar muka menatap lurus ke depan.
  5. Jika teman anda dagunya berlipat dua, aturlah pose-nya agar menatap lurus ke kamera dan usahakan agar kepala agak condong ke depan sehingga lipatan dagu berkurang
  6. Jika wajah teman lumayan tembem, kasih tahu supaya diet (he he) lalu aturlah pose-nya agar menatap serong ke kanan atau kiri namun jangan sampai lurus ke samping, serong sedikit saja.

(belfot.com)

5 Plugin Gratis Photoshop Yang Sebaiknya Anda Download


Dalam artikel sebelumnya, kita sudah mengulas mengenai 7 plugin terbaik untuk Photoshop. Beberapa pembaca mengirim email, kok nggak ada yang gratis? Nah untuk menjawabnya, kali ini kita akan mengulas 5 plugin gratisan. Lima plugin dibawah ini meskipun gratis namun berkualitas, jadi silahkan pilih mana yang cocok sesuai kebutuhan anda, tinggal diunduh. Sebagai catatan, plugin-plugin ini kecuali Pixel Bender kompatibel dengan Photoshop CS3 keatas.

OnOne Perfect Effects 4
OnOne Perfect Effects 4 adalah plugin bikinan OnOne Software, salah satu pembuat plugin ternama. Mereka merilis versi gratis dari plugin mereka yang sangat populer, PhotoTools. Anda bisa mengutak-atik foto anda dengan beragam efek dan filter: cross process, cyanotype, sepia dan vintage.

Dreamy Photo

Dreamy Photo adalah plugin yang bisa membuat foto anda memiliki aura mistis seperti alam mimpi. Didalam plugin ini anda bisa menemukan setelan untuk soft-glow, blurry zoom, soft focus dan sebagainya.

Photoshop Edge FX 2.3


Pixel Bender



(belfot.com)
 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates